Sebentar lagi bulan mei, bulan kelahiran mu dan juga tahun kedua perpisahan kita tapi aku tidak bisa memulai hidup ku yang baru. Aku rindu padamu sungguh sangat amat rindu. Jefri benar itu nama mu, nama yang tidak bisa ku hapus sedikitpun dari ingatan ku. Aku tau kebahagiaan sudah melimpah pada diri mu, kini hanya aku yang paling menderita, rasa menyesakkan seluruh dada yang setiap malam aku rasakan, rasanya aku manusia yang paling tidak beruntung setelah perpisahan kita.
Aku orang yang paling mnyedihkan, melihat mu dari sosial media istri mu, melihat sosok malaikat kecil yang hadir dalam kehidupan mu, aku bahagia sekaligus sedih karena bukan aku yang menjadi ibu dari malaikat-malaikat kecil mu. Hidup seperti apa yang harus aku jalani saat ini? mengapa pergi meninggalkan aku sendiri disini, tau kah kamu aku tak bisa melupakan satu detik pun tentang mu, aku tak bisa bernapas lega.
Aku rindu, tapi hanya bisa menangis sampai aku kelelahan dan tertidur dengan air mata yang mengering di kedua pipi ku keesokan paginya, jangan menangis mantra itu yang selalu ku lafal setiap kali aku mengingat apapun tentang mu, bisa tidak aku memutar waktu dan meminta mu untuk tidak pergi, tau kah dirimu aku sangat mencintai mu? hingga saat ini aku pilih untuk sndiri memulihkan keadaan hati yang sudah tak menentu.
Aku patah, hancur lebur tak bersisa